Tampilkan postingan dengan label galau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label galau. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 Februari 2015

Mencintai Tak Akan Sepahit Ini

Ketika aku melihat tempat itu seakan aku melihat monumen cinta. Di situlah hampir setiap hari kami menghabiskan waktu dengan beberapa teman kami. Saling bertukar pikiran dan saling bertukar mimpi ingin menjadi apa kami di kemudian hari. Namun masih teringat di pikiranku walaupun di sana banyak sekali orang berbicara ketika aku melihat dia seolah batin kami sedang melakukan percakapan pribadi. Hanya dengan lemparan senyumku dia bisa mengetahui apa yang aku bisikan kepadanya. Pun arti senyum balasannya. Dialog kami berdua bukan sekedar dialog semata. Dialog tingkat tinggi yang hanya bisa dilakukan oleh dua orang yang saling mencintai. Hanya aku dan dia yang bisa menangkap dan menerjemahkan dan saling berbalas.
Aku berjalan mendekati tempat itu. Memandangi barang-barang kenangan sisa perjuanganku dahulu. Lemari usang tempat aku sering menyimpan pakaian, kompor gas yang tak pernah dipakai, papan tulis dengan dua spidol dan satu penghapus di sampingnya. Pikiranku kembali ke memori masa lalu ketika aku melihat sebuah proposal tergeletak. Aku masih ingat bagaimana kita berunding cukup lama untuk merencanakan suatu kegiatan, menghitung estimasi dana yang akan kami ajukan, juga susunan acara yang kami buat agar tidak membosankan. Tentunya semangatku juga karena ada dia yang menemani. Namun, bukan hanya kejadian suka yang aku alami. Justru pertengkaran hebat kami berawal dari sebuah proposal. Mungkin karena rasa egoisku yang sering aku tonjolkan membuat dirinya geram hingga sempat memarahiku.

Sabtu, 29 September 2012

Dia Kamu Aku

Aku suka dia.
Selamanya begitu, selalu diawali dengan "Aku Suka Dia" baru kemudian cerita dimulai.
Sahabatnya suka aku. Dia tidak enak dengan sahabatnya. Dia menjauh. Aku sendirian. Kegalauan pun dimulai sampai sekarang.

Minggu, 08 Juli 2012

She and I

Perhatian!
Posting ini cukup frontal. Jika anda tidak kuat jangan dibaca karena ini merupakan isi hati saya.
Dia sangat cantik
Dia sangat anggun
Dia sangat menawan
Tapi yang terpenting
Dia tak mencintaiku

Kamis, 21 Juni 2012

Kesendirian dan Aku

Aku terbiasa hidup sendiri
Dan dalam kesendirian aku hidup
Kesendirianku tak akan kubiarkan sendiri
Bahkan akan kutemani kesendirianku
Aku butuh sendiri tapi tak butuh sepi
Walau aku sendiri tapi aku tak merasa sepi
Karena kesendirianku dan aku akan selalu duduk bersama
Dalam ruangan berwarna hitam
Didepan meja bulat
Dihidang teh hijau
Layaknya sedang berpesta dalam kesendirian

Aku dan tak ada
Aku dan bukan siapa-siapa
Aku dan hampa
Menjadi satu kesatuan yang tak akan pernah bisa menyatu
Menjadi abstrak suatu abstraksi yang bersifat abstrakisme
Hanya seorang bertemankan diri
Hanya bola mata kanan yang menggandeng bola mata kiri
Hanya lubang hidung kanan yang ikut melubangi lubang hidung kiri
Hanya sebongkah tanah yang kemudian tercipta tangan kaki dan anggota lainnya

Aku tak mau hidup dalam kesendirian tanpa teman
Tapi aku lebih tak suka hidup dalam pertemanan yang banyak kesendirian

Jumat, 08 Juni 2012

Ternyata

Aku kenal dia. Dia mendekati aku. Kami dekat. Dia suka aku. Aku suka
dia. Aku dan dia menggantung. Dia sebut nama pria lain. Aku menjauh.
Dia minta agar aku mendekat. Aku mendekat. Aku gantungkan dia. Dia
kembali sebut nama pria lain. Aku menjauh. Dia plin-plan. Aku semakin
jauh. Dia posesif. Aku mendekat. Dia acuh. Aku menjauh. Dia bersedih.

Ternyata dia tidak teguh pendirian.

Kamis, 07 Juni 2012

Siapa yang Bodoh?

Aku menunggunya. Dia bersama lelakinya. Aku tetap menunggunya. Dia
putus dengan lelakinya. Aku hibur dia. Dia tersenyum padaku. Dia mulai
peduli padaku. Aku katakan cinta ke dia. Dia tak mau menjawab. Aku
menunggu jawabannya. Dia dapat lelaki lain. Aku kecewa. Aku masih
menunggunya. Dia berpisah. Aku datang ke dia. Dia menerimaku. Aku
bahagia. Aku hanya pelarian. Dia mendua. Aku sadar. Dia kulepas. Dia
bersama pria lainnya. Aku tetap menunggunya.

Jadi, siapa yang bodoh?

Rabu, 06 Juni 2012

Perjalanan

Perjalanan ini melelahkan tapi menyenangkan
Menyedihkan tapi menggiurkan
Andai aku tak berjalan sendiri
Andai ada dirimu yang menemani
Mungkin tak kurasa keras batu karang
Mungkin tak kurasa panas matahari
Tak tahu aku cara berhenti
Aku hanya tahu cara berlari
Hanya itu pilihan satu-satunya
Karena aku takut
Ketika aku berhenti kau kembali menyakiti