Kamis, 07 Juni 2012

Perjuangan Part 2

. . . Akhirnya setelah lama mereja menatapku. Regu Macan 2 berlalu ke
arah selatan. Mereka menuju ke Sektor 15. Mengingat Sektor 15 adalah
daerah yang aman, aku tugaskan pasukanku menuju ke sana untuk
beristirahat. Ini berarti pasukanku harus melakukan perjalanan 2 kali
sebelum sampai ke Sektor 11. Pertama ke arah selatan. Lalu dilanjutkan
jalan memutar lewat barat. Karena pasti musuh akan melakukan patroli
di area sekitar pertempuranku tadi. Dan, kupikir pasukan patroli itu
diambil dari Base yang terletak dekat Sektor 11. Mungkin langkah yang
kuambil adalah langkah yang tepat.
Sampai di sektor 15 aku menemui pasukan macan 2 yang sedang terluka.
Jumlahnya sekitar 8 orang. 5 orang terluka dan yang lain berjaga. Di
sana juga kulihat peti berisikan banyak sekali peluru dan granat.
Lantas, aku suruh pasukanku mengambil beberapa.
Walaupun aku lapar, aku tak mau membuat api. Karena musuh akan
mengetahui posisi kami. Dan aku sadar itu berbahaya. Akhirnya ku makan
saja ubi dan tumbuh-tumbuhan yang kuambil tadi. Langkah yang tepat
menurutku.
Sembari istirahat aku melihati Raden Progo dengan terkagum-kagum. Ia
sedang mengasah pisau kesayangannya. Sadar aku perhatikan daritadi.
Raden Progo menoleh ke arahku. Aku langsung terlihat kikuk. Ia hanya
tersenyum.
"Apa yang kau lakukan tadi adalah tindakan bodoh." ia berkata dengan
senyuman di wajahnya.
"Kau tak marah? Kenapa kau malah tersenyum?" aku keheranan.
"Itu sudah terjadi. Buat apa disesali" jawabnya dengan bijak.
"Aku merasa sangat bersalah. Aku tak bisa memimpin pasukan sehebat
dirimu" kataku.
"Hahaha. Jangan merendah. Pasti ada alasan kau jadi pemimpin" katanya.
"Tapi aku merasa bersalah pasukanku banyak yang mati" rengekku.
"Mati itu takdir Yang Kuasa. Kita tak tahu kapan giliran kita"
jawabnya. Bersambung . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar