Jumat, 08 Juni 2012

Perjuangan Part 3

. . .
"Kau begitu hebat. Ajari aku agar bisa sehebat dirimu" pintaku.
"Percayalah kawan. Kau pun bisa hebat tanpa harus menjadi seperti
diriku" katanya.
Kata-katanya sungguh membuatku nyaman berbincang bersamanya. Ia selalu
mengatakan hal benar dan bijak.
Tak terasa bulan sudah berada di arah barat. Itu artinya pasukanku
harus kembali melanjutkan perjalanan. Perjalanan menuju sektor sebelas
melewati daerah yang biasa kami sebut "Pasar Setan". Konon daerah itu
adalah tempat berkumpulnya para dedemit di hutan itu. Tapi kami tak
percaya meskipun sudah banyak saksi mata yang berkata pasar setan itu
ada. Kemunculan pasar setan ditandai dengan terdengarnya suara
gamelan. Jika suara gamelan terdengar jangan coba mendekat karena
konon apabila mendekat, maka sebenarnya kita berjalan menuju jurang
yang curam. Tapi karena tugas, kami tetap meyakinkan di hati bahwa
pasar setan itu tak ada.
Resiko sudah ditanggung, tak ada kata menyerah walaupun bertaruh
nyawa. Kami tetap kesana dengan peralatan yang lebih lengkap. Dengan
pasukan yang sudah berkurang jumlahnya kami tetap nekat. Karena
prinsip kami lebih baik mati terhormat daripada lari jadi pecundang
selamanya. Bersambung . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar